Minggu, 14 Februari 2010

Allah melindungi jasad Nabi SAW


Ada sebuah peristiwa ajaib yang pernah terjadi pada tahun 557 H/1162 M. peristiwa ini dialami oleh sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, sebagaimana yang dituturkan oleh syeikh Natori, demikian hal juga seperti yang tuturkan oleh syeikh Samanhudi dalam kitab Khulafatul Wafa bi Akhbaril Mushtafa.

Sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, adalah penguasa Syam, Mesir, Aljazair dan daerah-daerah sekitarnya. Belum ada raja yang lebih prilaku, keadilan dan kewara'annya dalam perjuangan melawan tentara Salibil yang sangat masyhur. Beliau wafat pada tahun 557 H/1162 M.
Pada suatu malam sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, bermimpi melihat Nabi saw, menunjuk kepada dua orang berkulit putih seraya berteriak meminta tolong kepada beliau, "Tolong, selamatkan aku dari dua orang ini."

Peristiwa mimpi ini dialami sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, sebanyak tiga kali. Setelah itu beliau bangun dengan kaget. Dan malam itu juga sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, bersama seorang mentri dan dua puluh pengawal meninggalkan kota Turki dengan menggunakan kenderaan cepat dan membawa uang yang banyak sekali.

Enam belas hari kemudian sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, tiba di kota Madinah. Kemudian beliau segera memerintahkan kepada gebernur Madinah agar seluruh penduduk Madinah berkumpul. Kemudian sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, membagi-bagikan uang kepada mereka satu-persatu sambil mencari-cari dua orang yang ditunjuk Nabi saw. Namun hingga selesai pembagian uang itu seluruhnya, belum juga muncul dua orang tersebut.

Lalu sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, bertanya: "Apakah masih ada orang yang belum datang ?". Mereka menjawab: "Tidak ada ! Namun yang tertinggal hanya ada dua orang yang shaleh dan ahli ibadah serta banyak bersedekah dan mereka sangat baik."

Setelah sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, mencari, dan akhirnya bertemu dengan dua orang tersebut, ternyata cocok dengan dua orang yang ditunjuk Nabi saw, dalam mimpi beliau.
Lalu sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a, segera memerintahkan agar keduanya ditangkap dan dibawa ke rumah tempat mereka berdua tinggal. Alangkah terkejutnya ternyata di dalam rumah itu digali terowongan yang sudah dekat dengan jasad Nabi saw, untuk diambil. Kemudian keduanya dipancung sebagai hukumannya.

Lalu akhirnya sulthan Nuruddin Mahmud Janki r.a memerintahkan agar digali lubang yang dalam sampai ke dasar air di sekeliling hujrah Nabi saw, dan diisi dengan corocoran logam agar aman dari tangan-tangan jahil.

Kita sebagai umat Islam benar-benar yakin bahwa jasad Nabi saw, pasti dilindungi Allah dan dipelihara dari tangan-tangan orang jahil yang akan mencelakai jasad Nabi saw. dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar